Panduan Memilih Distro Linux
Banyaknya
pilihan dan terus bertambahnya jumlah distro
Linux dapat memusingkan mereka-mereka yang masih
pemula di Linux. Inilah alasan mengapa tulisan
ini dibuat. Tulisan ini menampilkan 10 distro
Linux (plus FreeBSD, sejauh ini merupakan BSD
paling populer), yang dianggap paling banyak dipakai pengguna
Linux di dunia.
Memang
ada banyak distro yang mungkin lebih cocok
dengan kebutuhan Anda, namun kalau ditarik benang
merah, semua distro ini populer itu memiliki
forum dan mailing list aktif tempat Anda bertanya
bilamana tersandung masalah.
Ubuntu,
PCLinuxOS dan MEPIS Linux dianggap paling
gampang bagi pemula yang menginginkan tetap
produktif di Linux secepat mungkin tanpa harus
menguasai segenap keruwetannya. Sebaliknya,
Slackware Linux, Gentoo Linux dan FreeBSD merupakan distro
lebih advanced yang menuntut lebih banyak belajar sebelum
dapat dipakai secara efektif.
openSUSE,
Fedora, Debian GNU/Linux dan Mandriva Linux
dapat dikelompokkan sebagai distro "kelas
menengah". KNOPPIX adalah live CD (atau live
DVD); mulanya begitu populer sebagai testing tool
dan demonstration tool, kendati saat ini sebagian
besar distro menawarkan edisi live CD/DVD di produk mereka.
Satu catatan penting untuk Anda. Distro yang disuguhkan
di sini BUKANLAH indikasi market share atau kualitas
yang mereka miliki.
Ubuntu
Ubuntu diluncurkan pada September 2004. Walau Ubuntu pendatang baru di jagad distro Linux, namun proyek ini melejit dan mendapat banyak perhatian. Terbukti mailing list Ubuntu langsung dipadati diskusi oleh para user dan developer. Dalam beberapa tahun kemudian, Ubuntu tumbuh menjadi distro Linux desktop paling populer dan memberi andil besar dalam menciptakan sistem operasi desktop yang mudah digunakan (easy-to-use) dan bebas (free). Plus, ia mampu bersaing dengan sistem operasi komersial (proprietary) yang ada di pasaran.
Ubuntu diluncurkan pada September 2004. Walau Ubuntu pendatang baru di jagad distro Linux, namun proyek ini melejit dan mendapat banyak perhatian. Terbukti mailing list Ubuntu langsung dipadati diskusi oleh para user dan developer. Dalam beberapa tahun kemudian, Ubuntu tumbuh menjadi distro Linux desktop paling populer dan memberi andil besar dalam menciptakan sistem operasi desktop yang mudah digunakan (easy-to-use) dan bebas (free). Plus, ia mampu bersaing dengan sistem operasi komersial (proprietary) yang ada di pasaran.
Apa
rahasia sukses besar Ubuntu? Pertama, proyek ini
didirikan Mark Shuttleworth. Shuttleworth adalah
multimilioner kharismatik asal Afrika Selatan,
mantan developer Debian, turis luar angka kedua,
dan pemilik Canonical Ltd (perusahaan berbasis di
Isle of Man). Shuttleworth-lah yang mendanai proyek ini.
Kedua,
Ubuntu belajar dari kesalahan-kesalahan yang
dilakukan proyek-proyek serupa dan mengupayakan
menghindarinya dari awal --- ia membuat
infrastruktur cantik basis web dengan dokumentasi
bergaya Wiki, fasilitas bug-reporting kreatif, dan pendekatan
profesional ke end user. Ketiga, berkat kedermawanan sang
founder, Ubuntu dapat mengirimkan CD gratis ke
semua user yang tertarik, ini turut membantu
mempercepat penyebaran distro ini.
eralih ke soal teknis, Ubuntu berbasiskan Debian "Sid" (unstable branch), tetapi berisi package-package terkenal, seperti GNOME, Firefox dan OpenOffice.org, yang diupdate ke versi terbaru. Ia memiliki jadwal rilis ajeg 6 bulanan plus rilis Long Term Support (LTS) yang memberikan security update selama 3 - 5 tahun, bergantung edisinya (rilis non-LTS disupport selama 18 bulan).
eralih ke soal teknis, Ubuntu berbasiskan Debian "Sid" (unstable branch), tetapi berisi package-package terkenal, seperti GNOME, Firefox dan OpenOffice.org, yang diupdate ke versi terbaru. Ia memiliki jadwal rilis ajeg 6 bulanan plus rilis Long Term Support (LTS) yang memberikan security update selama 3 - 5 tahun, bergantung edisinya (rilis non-LTS disupport selama 18 bulan).
Fitur
menarik lainnya di Ubuntu adalah live CD yang
dapat diinstal, creative artwork dan desktop
theme, migration assistant bagi pengguna Windows,
dukungan untuk teknologi terbaru, seperti efek
desktop 3D, kemudahan instalasi device driver
proprietary untuk graphics card ATI dan NVIDIA, dan jaringan
wireless serta on-demand support untuk codec multimedia
berlisensi (non-free).
- PLUS: siklus rilis dan rentang waktu support yang pasti (fixed); user-friendly khususnya buat pemula; kaya dokumentasinya, baik dokumentasi resmi maupun kontribusi user.
- MINUS: beberapa software Ubuntu (seperti Launchpad, Rosetta) adalah berlisensi (proprietary); kurang kompatibel dengan Debian.
- Software package management: Advanced Package Tool (APT) menggunakan DEB package
- Edisi yang tersedia: Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu dan Xubuntu untuk prosesor 32-bit (i386) dan 64-bit (x86_64); edisi Ubuntu Server juga tersedia buat prosesor SPARC.
- Alternatif Ubuntu yang disarankan: MEPIS Linux (desktop), Linux Mint (desktop), Freespire (desktop), gNewSense (free software).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar