Selasa, 22 November 2011

Panduan Memilih Distro Linux

Banyaknya pilihan dan terus bertambahnya jumlah distro Linux dapat memusingkan mereka-mereka yang masih pemula di Linux. Inilah alasan mengapa tulisan ini dibuat. Tulisan ini menampilkan 10 distro Linux (plus FreeBSD, sejauh ini merupakan BSD paling populer), yang dianggap paling banyak dipakai pengguna Linux di dunia.
Memang ada banyak distro yang mungkin lebih cocok dengan kebutuhan Anda, namun kalau ditarik benang merah, semua distro ini populer itu memiliki forum dan mailing list aktif tempat Anda bertanya bilamana tersandung masalah.
Ubuntu, PCLinuxOS dan MEPIS Linux dianggap paling gampang bagi pemula yang menginginkan tetap produktif di Linux secepat mungkin tanpa harus menguasai segenap keruwetannya. Sebaliknya, Slackware Linux, Gentoo Linux dan FreeBSD merupakan distro lebih advanced yang menuntut lebih banyak belajar sebelum dapat dipakai secara efektif.
openSUSE, Fedora, Debian GNU/Linux dan Mandriva Linux dapat dikelompokkan sebagai distro "kelas menengah". KNOPPIX adalah live CD (atau live DVD); mulanya begitu populer sebagai testing tool dan demonstration tool, kendati saat ini sebagian besar distro menawarkan edisi live CD/DVD di produk mereka. Satu catatan penting untuk Anda. Distro yang disuguhkan di sini BUKANLAH indikasi market share atau kualitas yang mereka miliki.
Ubuntu
Ubuntu diluncurkan pada September 2004. Walau Ubuntu pendatang baru di jagad distro Linux, namun proyek ini melejit dan mendapat banyak perhatian. Terbukti mailing list Ubuntu langsung dipadati diskusi oleh para user dan developer. Dalam beberapa tahun kemudian, Ubuntu tumbuh menjadi distro Linux desktop paling populer dan memberi andil besar dalam menciptakan sistem operasi desktop yang mudah digunakan (easy-to-use) dan bebas (free). Plus, ia mampu bersaing dengan sistem operasi komersial (proprietary) yang ada di pasaran.
Apa rahasia sukses besar Ubuntu? Pertama, proyek ini didirikan Mark Shuttleworth. Shuttleworth adalah multimilioner kharismatik asal Afrika Selatan, mantan developer Debian, turis luar angka kedua, dan pemilik Canonical Ltd (perusahaan berbasis di Isle of Man). Shuttleworth-lah yang mendanai proyek ini.
Kedua, Ubuntu belajar dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan proyek-proyek serupa dan mengupayakan menghindarinya dari awal --- ia membuat infrastruktur cantik basis web dengan dokumentasi bergaya Wiki, fasilitas bug-reporting kreatif, dan pendekatan profesional ke end user. Ketiga, berkat kedermawanan sang founder, Ubuntu dapat mengirimkan CD gratis ke semua user yang tertarik, ini turut membantu mempercepat penyebaran distro ini.
eralih ke soal teknis, Ubuntu berbasiskan Debian "Sid" (unstable branch), tetapi berisi package-package terkenal, seperti GNOME, Firefox dan OpenOffice.org, yang diupdate ke versi terbaru. Ia memiliki jadwal rilis ajeg 6 bulanan plus rilis Long Term Support (LTS) yang memberikan security update selama 3 - 5 tahun, bergantung edisinya (rilis non-LTS disupport selama 18 bulan).
Fitur menarik lainnya di Ubuntu adalah live CD yang dapat diinstal, creative artwork dan desktop theme, migration assistant bagi pengguna Windows, dukungan untuk teknologi terbaru, seperti efek desktop 3D, kemudahan instalasi device driver proprietary untuk graphics card ATI dan NVIDIA, dan jaringan wireless serta on-demand support untuk codec multimedia berlisensi (non-free).
  • PLUS: siklus rilis dan rentang waktu support yang pasti (fixed); user-friendly khususnya buat pemula; kaya dokumentasinya, baik dokumentasi resmi maupun kontribusi user.
  • MINUS: beberapa software Ubuntu (seperti Launchpad, Rosetta) adalah berlisensi (proprietary); kurang kompatibel dengan Debian.
  • Software package management: Advanced Package Tool (APT) menggunakan DEB package
  • Edisi yang tersedia: Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu dan Xubuntu untuk prosesor 32-bit (i386) dan 64-bit (x86_64); edisi Ubuntu Server juga tersedia buat prosesor SPARC.
  • Alternatif Ubuntu yang disarankan: MEPIS Linux (desktop), Linux Mint (desktop), Freespire (desktop), gNewSense (free software).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar